Mendiagnosis penyakit dengan airmata

Airmata,yang lazimnya merupakan ungkapan rasa sedih atau bahagia , sekarang ini bukan lagi hanya sekedar tangisan untuk mengungkapan perasaan-perasaan itu sebb penelitian telah menunjukan bahwa suatu hari dokter bisa menggunakan airmata untuk mendiagnosis penyakit .

Kemungkinan ini ditunjukkan oleh Nicholas stone dan Jacob Filik di rumah sakit Gloucester Royal Inggris, Dengan menggunakan sebuah teknik yang disebut coating deposition Raman ( DCRD ) spectroscopy untuk mendeteksi perubahan –perubahan konsentrasi protein dalam kadar mikroliter yang ditemukan pada airmata manusia .Seperti yang dijelaskan oleh stone ,’’ Infeksi menyebabkan komposisi protein dalam cairan tubuh berfluktuasi , sehingga pendeteksi perubahan perubahan kecil pada konsentrasi protein ,penting untuk diagnosis penyakit .’’

Pola –pola pengeringan airmata diketahui berbeda jika terdapat infeksi dan ini telah digunakan dalam diagnosis penyakit, Tetapi metode DCDR selangkah lebih maju dengan menganalisis protein- protein individual untuk menunjukkan secara pasti penyakit apa yang dialami . DCDR memekatkan larutan ,Memindahkannya ke sebuah substrat dengan aliran kapiler ,Sehingga membuat lebih mudah untuk medapatkan spectra Raman-nya . Larutan lemah terus bertambah oleh cairan dari pusat dan terkosentrasi dengan pola pengeringan yang khas pada saat pelarutan menguap . Stone mampu menggunakan metode ini untuk mendeteksi perubahan-perubahan konsentrasi yang kecil dalam campuran lisozim, Laktoferrin ,dan albumin ,yang mewakili 95% protein yang ditemukan dalam airmata.

Andrew Berger ,Seorang ahli di bidang optic biomedis di Universitas Rochester US, mengatakan bahawa ‘’ peneliti ini menunjukkan bahwa DCDR bisa menjadi alat yang bermanfaat untuk kimiawan analitik. Spektroskopi Raman memiliki spesifitas yang tinggi, tetapi penelitian ini adalah bahwa untuk mengingatkan sinyal tersebut,Sehingga membuka peluang untuk berbagai aplikasi baru .

Tetapi Stone mengingatkan ,’’ Ada beberapa tantanga yang harus diatasi sebelum DCDR bisa digunakan secara meyakinkan untuk diagnosis pnyakit. Ini mencakup penentuan apakah teknik ini cukup sensitive untuk mendeteksi perubahan cairan yang disebabkan oleh penyakit dan bagaimana zat nonprotein dan kontaminasi dalam sampel mempengaruhi hasil. ‘’ Dia menambahka ‘’Kesulitan dalam mencari penyakit mana yang paling cocok untuk pendeteksian dini dan terdapat begitu banyak protein yang harus dideteksi .